Tubuh aku masih membeku. Otak pun seakan tepu. Cuma, jiwa aku kekal subur. Bahagia dan gembira. Alang-alang ada sengsara, aku tetap laluinya dengan senyuman di wajah. Hati, jiwa dan tubuh aku masih satu. Untuk engkau. Yang aku sayang sungguh-sungguh.
Tetaplah menunggu aku di ruang itu.
No comments:
Post a Comment